Dinkes Banten Luncurkan Program BEBASAKIT: Skrining TBC dan Cek Kesehatan Gratis di Seluruh Puskesmas

Tangerang – gerbangbanten.com – Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten resmi meluncurkan program unggulan bertajuk BEBASAKIT atau Banten Bebas Penyakit. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari pencapaian 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Banten. Bertempat di Sport Center Kabupaten Tangerang, acara ini dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dari berbagai kalangan. Selasa (29/4/2025)

Program BEBASAKIT mengedepankan dua layanan utama, yaitu Skrining TBC dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang bisa diakses di seluruh puskesmas se-Provinsi Banten. Harapannya, masyarakat bisa lebih peduli terhadap kondisi kesehatannya dan melakukan deteksi dini sebelum penyakit berkembang lebih jauh.

Gubernur Banten, Andra Soni, turut memberikan apresiasi atas peluncuran program ini. Menurutnya, kesehatan masyarakat adalah fondasi utama dalam membangun daerah. “Program seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Saya juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menyebarluaskan informasi tentang layanan kesehatan gratis ini melalui berbagai saluran, termasuk teknologi dan media sosial,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Dr. dr. Hj. Ati Pramudji Hastuti, MARS., menyampaikan bahwa TBC masih menjadi persoalan serius di Indonesia. “Saat ini ada sekitar 10,8 juta orang yang mengidap TBC di dunia, dan Indonesia berada di posisi kedua dengan jumlah kasus terbanyak. Setiap satu menit, sekitar empat orang meninggal akibat TBC. Ini angka yang cukup memprihatinkan,” jelasnya.

Sebagai bentuk komitmen, Dinkes Banten memastikan bahwa pasien TBC bisa mendapatkan OAT (Obat Anti Tuberkulosis) secara gratis di seluruh puskesmas, cukup dengan membawa kartu BPJS Kesehatan. Selain itu, perhatian khusus juga diberikan kepada ibu dan anak sebagai kelompok rentan. “Seringkali TBC pada anak baru terdeteksi beberapa minggu setelah lahir, padahal sebelumnya terlihat sehat. Maka dari itu, skrining sejak dini sangat penting,” tambahnya.

Hadir pula dalam acara ini, Sekretaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, De Yudhi Pramono, MARS. Ia menegaskan bahwa penanggulangan TBC tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan perlu kolaborasi lintas sektor. “Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan, mulai dari tenaga kesehatan, pemerintah daerah, hingga masyarakat itu sendiri. Kita ingin menekan penyebaran TBC dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat,” katanya.

Pos terkait