Kerjasama dengan Yayasan Gaksa, DPK Cilegon Luncurkan Buku Tandak Pantun Tanah Jawara

CILEGON, (gerbangbanten.com) – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Cilegon bekerjasama dengan Yayasan Gaksa Trans Kultura meluncurkan buku Tandak Pantun Tanah Jawara sekaligus pelatihan bersama seorang penyair asal Singapura, Rohani Din. Acara ini digelar di Aula DPK Kota Cilegon pada Sabtu, 15 Februari 2024.

Kepala DPK Kota Cilegon Ismatullah Syihabudin memberikan sambutan hangat pada acara ini untuk Rohani Din. “Terima kasih atas bimbingan dan tutur kata serta penulisan untuk kami, sehingga kami yang terlibat dalam buku ini dapat menyelesaikannya hingga terbit,” ujarnya.

Ismatullah juga menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Gaksa atas dukungannya dalam proses ini. “Semoga Yayasan Gaksa menjadi ikhtiar awal bagi sastrawan, khususnya di Kota Cilegon,” tambahnya.

Di kesempatan yang sama Presiden Yayasan Gaksa Banten Ega Prayoga menegaskan komitmen yayasan dalam mendukung seni dan budaya. “Dengan peluncuran buku ini, kami mewujudkan visi kami untuk menjadi pusat pengembangan kebudayaan melalui berbagai aktivitas kesenian yang memberikan dampak signifikan terhadap pendidikan dan kehidupan masyarakat,” ungkapnya.

“Peluncuran buku ini juga merupakan upaya kami dalam melestarikan budaya, terutama bahasa Cilegon dan Banten,” tambah Ega.

Sementara itu, Rohani Din yang terlibat langsung dalam proses penulisan Tandak Pantun Tanah Jawara mengungkapkan, tantangan dalam menyelesaikan buku tersebut. “Buku ini hampir tidak jadi terbit karena kondisi kesehatan kami, namun alhamdulillah, doa kami terkabulkan dan buku ini akhirnya dapat diterbitkan,” kata Rohani, yang akrab disapa Bunda Ani.

Bunda Ani juga memberikan apresiasi kepada Kepala DPK Kota Cilegon, yang turut aktif mengirimkan pantun-pantun karya beliau. “Buku ini ditulis oleh 44 guru dari 44 sekolah di Cilegon dan Serang, termasuk kepala DPK pak Ismatullah yang banyak sekali mengirimkan pantunnya, sehingga lahirlah buku ini dengan 160 halaman yang berisi lebih dari 300 Pantun, yang juga ditulis selama 1 tahun melalui pelatihan,” tuturnya. (*)

Pos terkait