CILEGON, (gerbangbanten.com) – Pemerintah Kota Cilegon melalui Badan Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) kembali melakukan langkah strategis dalam memaksimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Rapat evaluasi triwulan ketiga yang dirangkaikan dengan High Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) digelar di Resto Sari Kuring Indah, Rabu (30/10/2024), dengan fokus pada evaluasi dan percepatan penerapan digitalisasi transaksi keuangan.
Dalam rapat tersebut, Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Cilegon, Nana Supiana, menekankan pentingnya komitmen untuk digitalisasi keuangan di seluruh transaksi daerah. Langkah ini, menurut Nana, dilakukan untuk menjaga keamanan, efisiensi, dan optimalisasi pengelolaan anggaran daerah.
“Pemkot Cilegon berkomitmen untuk menggunakan transfer digital pada semua transaksi keuangan. Ini penting sebagai upaya menjaga kontrol organisasi dan mengoptimalkan potensi pendapatan daerah,” ungkap Nana Supiana dalam keterangannya usai rapat.
Nana menambahkan bahwa evaluasi yang dilakukan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pajak yang belum tergali sekaligus memperbaiki pengelolaannya guna mencegah kebocoran pendapatan. “Kita akan memaksimalkan penerimaan dengan mengidentifikasi potensi pajak baru serta memperketat pengawasan terhadap kebocoran pendapatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Cilegon,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin, menyampaikan bahwa secara umum, realisasi PAD hingga triwulan ketiga baru mencapai angka 80%, yang dianggap cukup memuaskan. Namun, beberapa komponen pendapatan masih perlu dioptimalkan agar target keseluruhan dapat tercapai pada akhir tahun.
“Sampai saat ini, PAD Kota Cilegon secara umum cukup baik di angka 80%. Namun, kita tetap mengupayakan optimalisasi pada komponen-komponen yang belum mencapai target, agar di akhir tahun bisa memenuhi keseluruhan target pendapatan,” ujar Maman.
Ia juga menegaskan pentingnya komitmen dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil di Kota Cilegon untuk terus mendongkrak kinerja dan menggali potensi yang ada. “Meskipun ada beberapa komponen yang sudah melampaui target, kita tetap berupaya untuk mendongkrak potensi lainnya yang masih bisa dimaksimalkan,” tambah Maman.
Sementara itu, Kepala BPKPAD Kota Cilegon, Dana Sujaksani, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya terus mengevaluasi 11 OPD penghasil untuk melihat pencapaian masing-masing dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam dua bulan terakhir.
“Kita akan evaluasi seluruh OPD penghasil, melihat seberapa jauh pencapaiannya dan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan dalam dua bulan ke depan untuk memaksimalkan pendapatan,” kata Dana.
Meskipun sebagian besar OPD telah menunjukkan performa yang baik, Dana mencatat bahwa beberapa OPD seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Dinas Perhubungan (Dishub) masih perlu didorong lebih keras untuk mencapai target. Dana mengungkapkan bahwa Dishub menghadapi kendala regulasi dan hilangnya retribusi dari pengujian kendaraan, sementara Disperindag kehilangan pendapatan dari sektor tera.
Meski menghadapi sejumlah tantangan, Dana Sujaksani tetap optimis bahwa target akhir tahun sebesar 91% dapat tercapai, sebagaimana yang berhasil diraih pada tahun sebelumnya. “Saya yakin di injury time, PAD Kota Cilegon akan mencapai 91%, sama seperti tahun sebelumnya,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Pemkot Cilegon terus berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi pendapatan dan mengatasi berbagai hambatan yang ada. Dengan kolaborasi yang solid antar OPD dan penerapan digitalisasi yang semakin kuat, diharapkan target PAD tahun ini dapat tercapai, sehingga berdampak positif terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Cilegon. (*)