PANDEGLANG, (gerbangbanten.com) – Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah meresmikan Jembatan Desa Tegal di Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, Rabu (9/4/2025). Jembatan itu menjadi akses masyarakat dalam menjalankan aktivitas perekonomian.
Turut hadir pada kesempatan itu, Anggota DPR RI Arif Rahman, Bupati Pandeglang R. Dewi Setiani, Asda bidang Pembangunan dan Ekonomi Setda Provinsi Banten M Yusuf, Forkopimda Kabupaten Pandeglang serta sejumlah kepala OPD di Lingkungan Pemprov Banten dan tamu undangan yang lainnya.
“Itu jembatan gantungnya udah goyang, dan ini jembatan baru sudah kokoh. Alhamdulillah hari ini saya resmikan Jembatan Desa Tegal, semoga dapat membantu kepada masyarakat,” ungkapnya.
Diketahui, Jembatan Desa Tegal dibangun oleh Pemprov Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten. Adapun konstruksi yang digunakan, yakni jembatan baru rangka baja tipe C dengan peninggian jembatan 50 centimeter dan panjang jembatan 35 meter serta lebar 5,5 meter terdiri dari trotoar + railing 1 meter dan badan jembatan 4,5 meter.
Pemprov Banten juga membangun jalan pendekat jembatan dengan dua sisi, jalan pendekat jembatan 1 sepanjang 38 meter dan jalan pendekat jembatan 2 sepanjang 60 meter dengan konstruksi jalan beton.
Dalam kesempatan itu Dimyati mengatakan, jembatan yang diresmikan menjadi penyambung akses masyarakat. Diharapkan, jembatan itu mampu mendukung pertumbuhan ekonomi di masyarakat sekitar.
“Jembatan ini sebagai penyambung. Jembatan ini mempermudah pertumbuhan ekonomi. Jembatan ini juga membantu untuk mengangkut hasil pertanian dan lainnya,” katanya.
Dimyati berharap kepada masyarakat untuk dapat bersama-sama menjaga dan merawat jembatan yang telah dibangun.
“Saya minta kepada masyarakat untuk menjaga dan merawatnya, kita jaga bersama-sama,” imbuhnya.
Sementara, Markidin (55) warga Pasir Sereh, Desa Tegal, Kecamatan Cikedal menyampaikan rasa syukur dengan dibangunnya jembatan tersebut. Sehingga dapat menjadi akses masyarakat sehari-harinya.
“Alhamdulillah bungah (senang, red), dari dulu jembatan goyang terus dan sekarang maju pembangunannya, alhamdulillah masyarakat senang,” ujarnya.
Markidin menuturkan, sebelum jembatan dibangun. Masyarakat hanya bisa menyeberang dengan berjalan kaki dan sepeda motor saja, lantaran jembatan gantung hanya memiliki lebar 1,5 meter.
“Dulu itu jembatan dari bambu yang diikat, kemudian diganti jembatan gantung terus diganti lagi karena kena longsor,” katanya.
“Dulu hanya motor yang bisa lewat, tapi dengan jembatan baru ini alhamdulillah membantu akses masyarakat,” sambungnya.
Lebih lanjut, Markidin menuturkan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten yang telah membangun jembatan baru sebagai penghubung akses masyarakat di Desa Tegal.
“Kami dari dulu menginginkan jembatan ini, karena dinanti masyarakat juga, Terimakasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten sudah membangun jembatan ini,” pungkasnya.(*)