Serang, gerbangbanten.com – Dalam rangka meningkatkan keterampilan dan memberdayakan masyarakat Disabilitas, BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Banten melalui Cabang Serang bersinergi dengan Korem 064/Maulana Yusuf, dan PT Indah Kiat Pulp & Paper mengadakan Workshop Pelatihan dan pengolahan limbah kayu kepada para penyandang disabilitas.
Kegiatan Workshop tersebut diikuti oleh 30 orang peserta dan bertempat di CHIP (Cipta Handycraft Innovation Product) Banten di Desa Kadikaran Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Rabu (13/11/2024).
Sudarwoto, Asdep Bidang Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Banten dalam sambutannya mengatakan Workshop ini merupakan bagian dari Program BPJS Ketenagakerjaan yaitu Inclusive Job Centre yang kurang lebih sudah 2 tahun berjalan.
IJC adalah inisiatif penting dari BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk mendukung inklusi pekerja disabilitas ke dalam dunia kerja. Melalui program ini, pencari kerja disabilitas dapat berinteraksi dengan pemberi kerja yang menyediakan peluang kerja yang merangkul keragaman dan mengakomodasi semua orang.
Disebutkan, IJC bertujuan mengurangi dan menghilangkan hambatan akses, partisipasi, dan prestasi di pasar tenaga kerja dan kehidupan sosial, sehingga semua individu dapat berpartisipasi dengan setara di pasar tenaga kerja yang sama.
“Komitmen BPJS Ketenagakerjaan adalah memastikan bahwa semua individu, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, memiliki kesempatan yang sama di pasar tenaga kerja. Program Inclusive Job Center adalah salah satu langkah konkret dalam mendorong inklusi pekerja disabilitas di Indonesia khususnya di Banten,” ujar Sudarwoto.
Di tempat yang sama, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Serang, Ahmad Fatoni mengatakan Workshop tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Workshop serta pembinaan pelatihan tentang pengolahan limbah kayu kepada warga setempat bertujuan untuk memberikan nilai tambah berupa pengalaman dan pengetahuan bagi masyarakat,” ucapnya.
“Kami percaya bahwa setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki potensi luar biasa yang perlu diberdayakan. Dengan pelatihan dan dukungan yang tepat, mereka mampu menghasilkan karya yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi,” tambah Fatoni.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap para penyandang disabilitas dapat memanfaatkan keterampilan yang telah diperoleh untuk membuka usaha mandiri ataupun bekerja di industri kreatif. Ini adalah langkah nyata dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan berdaya saing,” Tutup Fatoni.
Diketahui dalam kegiatan Workshop tersebut seluruh peserta Workshop juga sudah mendaftarkan dirinya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Sebagai Informasi Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan memiliki 5 program, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Bagi pekerja Informal atau BPU dapat mengikuti dua program saja, yaitu program Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dengan iuran perbulan hanya Rp. 16.800.
Menjadi peserta BPJamsostek tidak harus menjadi pekerja dari sektor penerima upah. Namun bisa kepada masyarakat yang bukan penerima upah, seperti nelayan, petani pedagang, guru ngaji, tukang ojek, tukang bangunan, supir angkot dan lainnya. (***)