Bangka Belitung, (gerbangbanten.com) – Pengurus Wilayah (PW) Mathla’ul Anwar Provinsi Bangka Belitung untuk periode 2025-2030 telah dilantik secara resmi, Minggu (28/12/2025). Pelantikan dilaksanakan oleh Wakil Ketua Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), KH. Abdul Hakim, di Institut Pahlawan 12 Sungailiat.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi Bangka Belitung, Yasir Mustopa, S.Pd.I., yang mewakili Gubernur Bangka Belitung. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Direktur Krimsus Polda Babel AKBP Fahroni, perwakilan PT Timah Wakil Direktur Hari Budi, Ketua KNPI Babel Dr. Zamzami, serta sejumlah pimpinan pondok pesantren, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat, pemuda, dan mahasiswa.
Ketua PWMA Bangka Belitung, Tanaim, dalam keterangannya pada Selasa (30/12/2025), menyatakan bahwa pelantikan ini menandai kesiapan organisasi untuk berkontribusi terhadap kemajuan Bangka Belitung. “PWMA Bangka Belitung siap memberikan kontribusi terhadap kemajuan daerah di Negeri Serumpun Sebalai,” tegas Tanaim.
Ia mengingatkan, Mathla’ul Anwar merupakan organisasi Islam tertua kedua setelah Muhammadiyah, yang didirikan pada 1916 di Menes, Pandeglang, Banten. “Di Bangka Belitung, kami baru berkiprah selama lima tahun terakhir untuk mengembangkan dan menyiarkan Islam,” tambahnya.
Lebih lanjut, Tanaim menyampaikan harapan agar Mathla’ul Anwar dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan. Tujuannya adalah menjaga ukhuwah islamiyah dan wathaniyah, serta berperan aktif menciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
*Filosofi Gasing Jantung*
Dalam sambutannya, Tanaim menyampaikan filosofi “Gasing Jantung” sebagai simbol perjalanan organisasi. Gasing jantung, yang bentuknya menyerupai jantung manusia atau jantung pisang, dimainkan secara berkelompok dan melambangkan jalinan tali persaudaraan.
“Orang tua zaman dahulu, melihat seseorang bekerja dengan cepat dan semangat, akan berkata ‘Liget dia kerja nak gasing’,” ujarnya.
Ia menjelaskan, putaran (uri) gasing melambangkan dinamika kehidupan manusia. Selama berputar kencang, gasing tetap tegak. Saat putaran melemah (niduk), ia akan terhuyung dan akhirnya berhenti (mati), sebagaimana manusia yang telah mengakhiri masa hidupnya.
“Filosofi ini mengingatkan kita tentang semangat persaudaraan, kerja keras, dan perjalanan hidup yang harus diisi dengan kegiatan bermanfaat,” tutup Tanaim.
Dengan pelantikan ini, PW Mathla’ul Anwar Bangka Belitung berkomitmen untuk menjadi mitra pembangunan dan penjaga nilai-nilai keislaman serta kebangsaan di daerah.






