Oknum Karyawan Dinilai Berpengaruh terhadap Kesejahteraan Buruh di PT Nicomas Serang

Penulis: Amanda Dewiyanti Agustin
Dosen Pembimbing: Angga Rosidin, S.I.P., M.A.P.
Kepala Program Studi: Zakaria Habib Al-Ra’zie, S.I.P., M.Sos.
Program Studi Administrasi Negara, Universitas Pamulang, Serang

Kesejahteraan buruh kembali menjadi isu hangat di PT Nicomas Serang menjelang tahun 2025. Sejumlah pihak menilai bahwa pengaruh oknum karyawan yang menyalahgunakan wewenang dapat memberikan dampak signifikan terhadap kondisi kerja dan tingkat kesejahteraan buruh di lingkungan perusahaan.

Menurut berbagai sumber internal, beberapa buruh mengaku mengalami perlakuan tidak adil yang dilakukan oleh oknum tertentu, mulai dari pembagian tugas yang tidak merata hingga tekanan verbal yang memicu ketidaknyamanan saat bekerja. Kondisi ini dinilai dapat menurunkan motivasi dan menciptakan suasana kerja yang tidak kondusif.

Berbagai riset menyebutkan bahwa kesejahteraan buruh tidak hanya ditentukan oleh gaji atau fasilitas, tetapi juga faktor psikologis seperti rasa aman, hubungan interpersonal, dan perlakuan yang adil di tempat kerja.

Ketika oknum karyawan menggunakan posisi atau pengaruhnya secara negatif, dampaknya bisa merembet pada produktivitas hingga kondisi mental buruh.

Pengamat ketenagakerjaan menilai bahwa fenomena seperti ini biasanya terjadi akibat lemahnya sistem pengawasan internal. Minimnya saluran pelaporan yang aman juga membuat buruh enggan bersuara karena khawatir akan risiko atau tekanan yang lebih besar.

Meski demikian, publik berharap perusahaan dapat mengambil langkah tegas dalam memperkuat pengawasan dan menciptakan mekanisme pelaporan yang lebih melindungi buruh. Pembenahan sistem internal dinilai menjadi kunci untuk mencegah praktik oknum yang merugikan serta memastikan terciptanya lingkungan kerja yang sehat, adil, dan manusiawi.

Jika PT Nicomas Serang mampu memperbaiki tata kelola internal dan menindak oknum yang terbukti melakukan pelanggaran, kesejahteraan buruh diyakini dapat meningkat secara signifikan. Perbaikan ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan kerja, tetapi juga produktivitas dan hubungan industrial yang lebih harmonis.

Pos terkait