Mengupas Dinamika Pelayanan Puskesmas Ciruas di Tengah Program Kesehatan 2024–2025

Penulis: Ratu Arum Suci
Dosen Pembimbing: Angga Rosidin, S.I.P., M.A.P.
Kepala Program Studi: Zakaria Habib Al-Ra’zie, S.I.P., M.Sos.
Program Studi Administrasi Negara, Universitas Pamulang, Serang.

Puskesmas di Kecamatan Ciruas Kabupaten Serang, terus menunjukkan peran krusial dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat setempat. Dalam beberapa tahun terakhir, puskesmas ini aktif melaksanakan program kesehatan penting, seperti kampanye imunisasi melalui Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024.

Tahun 2025, komitmen pelayanan ini terus berlanjut. pada 10 Maret 2025 telah dilakukan cek kesehatan gratis (CKG) di Puskesmas Ciruas, ini merupakan sebuah inisiatif penting untuk menjangkau masyarakat luas sekaligus memudahkan akses layanan kesehatan. Fakta bahwa puskesmas ini ditinjau langsung oleh pejabat provinsi termasuk Andra Soni (Gubernur Banten) saat kunjungan CKG menunjukkan bahwa Puskesmas Ciruas mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Potret Andra Soni (Gubernur Banten) saat kunjungan CKG di puskesmas Ciruas
Pada Juli 2025, wacana untuk “upgrade” menjadi rumah sakit tipe D mendapatkan perhatian resmi dari Najib Hamas (Wakil Bupati Serang). Alasan utamanya karena cakupan wilayah pelayanan yang luas, lokasi strategis, serta kebutuhan fasilitas layanan yang lebih lengkap di wilayah utara Kabupaten Serang. Bila diwujudkan, ini bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Ciruas dan sekitarnya secara signifikan.

Potret Najib Hamas (Wakil Bupati Serang) saat kunjungan kerja dipuskesmas ciruas.
Meski demikian, catatan penting tetap ada berdasarkan laporan tahun 2022, puskesmas ini termasuk dalam daftar fasilitas dengan ketersediaan obat dan vaksin esensial di bawah standar (< 80 %), yang mengindikasikan masih ada kekurangan dalam penyediaan obat dan vaksin dasar.

Banyak warga menyambut baik inisiatif dan komitmen puskesmas terutama karena akses ke layanan kesehatan yang lebih mudah, program preventif, dan harapan “upgrade” jadi rumah sakit tipe D. Namun, ada pula harapan agar pelayanan dasar seperti obat, vaksinnya, dan fasilitas pendukung diperhatikan lebih serius agar layanan benar-benar optimal bagi seluruh warga.

Jadi menurut saya, untuk keberhasilan jangka panjang, penting agar rencana peningkatan status (ke RS Tipe D) disertai penyempurnaan infrastruktur, pengadaan obat & vaksin secara konsisten, serta peningkatan kualitas SDM agar masyarakat yang dilayani merasakan manfaat nyata dari komitmen tersebut.

Pos terkait