Tangsel Semakin Tertata, Pemkot Gaspol Infrastruktur Berkelanjutan

TANGSEL- (gerbangbanten.com) -Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus mengakselerasi pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan tata kota yang lebih tertata dan layak huni. Langkah ini sejalan dengan misi Wali Kota Benyamin Davnie dan Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan membangun kota yang berketahanan, terintegrasi, inklusif, dan berkelanjutan.

Benyamin Davnie menegaskan bahwa pembangunan dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap, sesuai dengan aspirasi dari masyarakat. “Kami ingin memastikan setiap rupiah anggaran yang digunakan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (8/12).

Salah satu fokus utama Pemkot adalah penanganan banjir. Upaya dilakukan melalui pembangunan dan rehabilitasi saluran drainase, normalisasi sungai, hingga pembangunan kolam retensi. Sepanjang tahun ini, ada penanganan sungai di 35 lokasi, pembangunan tandon atau kolam retensi di 13 lokasi, serta pembangunan long storage di 5 lokasi.

Selain itu, 35 unit rumah pompa banjir dibangun serta penataan drainase kota sepanjang 24,36 kilometer. “Untuk tahun 2026 direncanakan akan dibangun kolam retensi atau long-storage di 8 Lokasi, pembangunan tanggul sungai atau pengendalian banjir di 11 lokasi, pembangunan stasiun rumah pompa banjir di 6 Lokasi dan pembangunan serta rehabilitasi saluran drainase kota,” ungkapnya.

Pemkot Tangsel juga melanjutkan program andalan lainnya yakni “Tangsel Terang”. Pada 2025 telah terpasang 1.441 titik penerangan, menambah jumlah yang sejak 2024 mencapai 10.100 titik. “Ditargetkan, sampai dengan tahun 2029 nanti, total titik yang terpasang berjumlah 15.000 titik,” ujarnya.

Di sektor konektivitas, tahun ini dilakukan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan sepanjang 225 kilometer, serta pembangunan delapan jembatan. “Pembangunan infrastruktur mendorong stabilitas dan kemajuan ekonomi Kota Tangsel,” kata Benyamin.

Upaya pengurangan sampah dilakukan dari hulu. Pengelolaan sampah diperkuat melalui 38 TPS3R, satu Intermediate Treatment Facility (ITF), 279 bank sampah aktif, dan 120 rumah maggot di empat kecamatan. Pemkot juga menempuh strategi pengolahan sampah menjadi energi listrik melalui kerja sama PSEL.

Pemkot turut menata ruang publik melalui pemeliharaan 13 taman lingkungan, 13 taman koridor jalan utama, serta revitalisasi taman-taman besar seperti Alun-Alun Pondok Aren, Pamulang, dan Ciputat Timur. Selain itu, penataan kawasan kumuh seluas 11,37 hektare dilakukan tahun ini. “Jika dihitung mulai dari tahun 2021 sampai dengan Juli tahun 2025, telah mencapai total 63,38 hektar,” ungkapnya.

Penyediaan sarana sanitasi juga menjadi prioritas, termasuk pembangunan sarana air bersih dan tangki septik di 1.000 lokasi serta rehabilitasi 388 rumah tidak layak huni. Totalnya, 1.691 unit rumah telah diperbaiki sejak 2021.

Selain pembangunan skala besar, Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga melanjutkan berbagai program yang menyentuh langsung kebutuhan warga di tingkat komunitas. Salah satunya adalah program RW Mandiri Tahan Pangan atau RW Mantap yang mendorong ketahanan pangan melalui urban farming.

Pemerintah juga melakukan penataan kampung tematik sebagai identitas wilayah sekaligus ruang ekspresi budaya, seperti kampung hortikultura di Jombang dan Ciputat, kampung anggrek dan kampung budaya pencak silat di Pondok Benda dan Pamulang, serta Kampung Sepeda Koweri Bike Park di Parigi dan Pondok Aren dan kampung sepeda JPG di Lengkong Gudang Timur dan Serpong.

Di sisi permukiman, pemerintah membangun kembali 26 unit rumah korban bencana, serta meningkatkan sarana penunjang berupa 16 balai warga dan 28 gapura. Penyediaan sanitasi layak juga digalakkan melalui pembangunan fasilitas di 230 RT yang menjangkau 920 warga. “Ruang publik dan interaksi sosial diperluas melalui pembangunan Alun-Alun Ciputat Timur sebagai salah satu pusat aktivitas warga,” ucapnya.

Peningkatan fasilitas olahraga turut dilakukan agar masyarakat memiliki akses terhadap sarana olahraga yang memadai, mulai dari lapangan softball di kawasan Alam Sutera, fasilitas olahraga di Pamulang Community Center, hingga lapangan petanque di Parigi. Di bidang kesehatan, Pemkot juga membangun, merehabilitasi, dan meningkatkan 43 unit posyandu untuk memperkuat layanan kesehatan dasar bagi masyarakat.

“Selama 17 tahun Kota Tangsel, kita semua telah berupaya untuk menjalankan peran Kita masing masing dalam membangun, menata dan memajukan kota Tangerang Selatan. Ke depan, kolaborasi, sinergi dan kerja sama yang telah dilakukan, harus terus kita tingkatkan,” ujar Benyamin.(ADV)

Pos terkait